Rabu, 27 Juni 2012

LANJUTAN KISAH NABI hal 3

2. KISAH NABI IDRIS AS


Nabi Idris adalah turunan ke enam dari Nabi Adam, bermukim dimesir, berdakwah untuk agama Allah, mengajarkan Tauhid dan beribadah kepada Allah, serta memberi petunjuk kepada pengikutnya agar senantiasa menetapi kebenaran, menyelamatkan dari siksaan akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia.

Diangkat menjadi Rasul berumur 82 tahun, beberapa nasehatnya :
  • Kesabaran yang disertai keimanan kepada Allah akan membawa kemenangan
  • Orang yang bahagia adalah orang yang mawas diri dan mengharap syafaat Allah dengan amalan-amalan shalehnya
  • Jangan bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan jangan menuntut sumpah dari orang-orang yang berdusta supaya kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
  • Jangan mengiri orang yang mujur nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kemujuran nasibnya
  • Barang siapa melewati kesederhanaan (berlebih-lebihan atau berfoya-foya tidak sesuatupun akan memuaskannya.
  • Kehidupan orang itu hendaknya mengandung hikmah.
Disebutkan dalam suatu riwayat, Nabi Idris adalah orang yang pertama mengajarkan tentang menjahit, menata pakaian, ilmu falaq dan tulis menulis dengan pena, Ia pula yang pertama kali membuat baju perang dalam rangka mempertahankan diri dari serangan orang-orang yang durhaka.

Nabi Idris pula yang pertama kali menjinakkan kuda liar yang semula hidup dihutan sehingga menjadi kendaraan manusia.

Menurut Tfsir Ibnu Halim, Nabi Idris wafat tatkala berada dilangir keempat dan dibawa oleh malaikat, tersebut dalam suatu ayat :
" dan ceritakanlah ( hai Muhammad kepada mereka) kisah idris didalam al-qur'an, sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, Dan kami telah mengangkatnya kederajad yang tinggi," ( Al-qur'an surat Maryam :56-57).


3. KISAH NABI NUH A.S.

Nabi Nuh adalah Nabi keempat sesudah Nabi Adam, Ia keturunan ke sembilan dari Nabi Adam A.S, Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dalam masa kekosongan antara dua rasul. Dalam masa kekosongan biasanya manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama Allah, Mereka kembali menjadi Musyrik, meninggalkan kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi diutus ditengah-tengah masyarakat yang sedang menyembah berhala, yaitu patung-patung buatan mereka sendiri menurut mereka mempunyai kekuatan gaib diatas manusia.


Nabi Nuh adalah orang yang cerdas dan sabar, ia mengajak kaumnya untuk berpikir dan melihat alam semesta ciptaan Allah, langit dengan bulan, bintang dan mataharinya, Bumi dengan kekayaan  yang berupa hewan, tumbuhan dan air yang mengalir, pergantian siang dan malam.


Nabi Nuh juga memberikan kabar akan adanya ganjaran berupa sorga dan kenikmatannya bagi mereka yang beramal shaleh dan balasan siksa neraka bagi mereka yang membangkang atas perintah Allah yaitu mereka yang mungkar dan bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan.


Para pengikut Nabi Nuh kebanyakan hanya para fakir miskin atau golongan ekonomi lemah. Para bangsawan, orang-orang kaya dan terpandang masalah memusuhinya.


Kecerdasan dan kefasihan Nabi Nuh mengalahkan segala hujah orang-orang kafir, akhirnya mereka jengkel dan menantang Nabi Nuh.


Mereka berkata ," Hai Nuh !, Sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang, bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."


Nabi Nuh Menjawab," Hanya Allah yang akan mendatangkan Adzab itu kepadamu, jika Dia menghendaki , dan kamu sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri. " tidaklah bermamfaat nasihatku kepadamu jika Allah ternyata hendak menyesatkanmu, Dia adalah Tuhanmu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."


Mereka mengejek dan menghina Nabi Nuh sebagai orang bodoh dan gila, dan mengancam Nabi Nuh apabila tidak berhenti berdakwah akan merajam beramai-ramai.

Sampai akhirnya Nabi Nuh berdo'a kepada Allah, " Ya Tuhankau, janganlah Engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal diatas permukaan bumi, Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka tidak akan melahirkan, selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir."


Allah mengabulkan do'a Nabi Nuh, Alah memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat kapal yang sangat besar, dengan perahu itu Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman akan selamat.


Selagi Nabi Nuh dan pengikutnya membuat kapal diatas bukit, kaum yang ingkar mengolok-olok dan mengejeknya " lihat ! Nuh semakin gila saja, masak kemarau panas begini membuat perahu, diatas bukit lagi, sungguh dia sudah miring otaknya",


Diantara mereka bahkan ada yang berani buang kotoran didalam kapal yang belum selesai dibuat, tentu hal itu mereka lakukan ketika Nabi Nuh dan pengikutnya sedang tidak ada ditempat pembuatan kapal, Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran itu menjadi sakit, tak seorangpun bisa menyembuhkannya, dengan merengek-rengek mereka minta Nabi Nuh untuk mengobatinya, Nabi Nuh hanya menyuruh mereka membersihkan kapal yang mereka kotori, sesudah itu merekapun sembuh dari sakit perutnya.


Sesuai dengan wahyu Allah, Nabi Nuh mengajak kaumnya memasuki kapal yang telah selesai dibuat, Nabi Nuh juga membawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya.


Tidak berapa sesuadah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki kapal , maka langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam, mendung tebal diiringi angin kencang dan hujan yang sngat lebat, air dari dalam bumi memancar pula kepermukaan. rumah-rumah mulai terendam air, angin kencang dan badai menambah kepanikan semua orang.


dari kejauhan Nabi Nuh melihat salah seorang putranya yaitu Kan'an sedang berlari-lari menuju puncak gunung, Nabi Nuh memanggil anaknya : " Hai anakku, kemarilah, naiklah kekapalku maka kau akan selamat!"


"Tidak ! aku akan berlari keatas bukit, aku pasti akan selamat ", jawab Kan'an


" Anakku, pada hari ini tidak seorangpun dapat menyelamatkan diri dari Azab Allah !", kata Nabi Nuh, tapi Kan'an dengan sombongnya terus berlari, ia tak menghiraukan panggilan ayahnya, Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa, Memang Kan'an tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh. Ia lebih suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itu ia tak mau menumpang kapal Nabi Nuh.


Berdasarkan suatu riwayat , kapal yang membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya berlayar selama 40 hari, sesudah banjir mereda kapal Nabi Nuh terdampar disebuah puncak gunung yang dahulu disebut Gunung Jody ada diwilayah Turki. Nabi Nuh dan pengikutnya diperintahkan turun dari kapalnya, demikian pula beraneka pasang binatang yang ada didalam kapal.


Dengan demikian binasalah orang-orang kafir yang menentang Nabi Nuh, hanya para pengikut Nabi Nuh yang hidup dan menempati bumi sebagai penghuninya.




4. NABI HUD A.S


Nabi Hud diutus ketengah tengah kaumnya yang sangat durhaka, mereka adalah suku Aad yang berbadan kuat dan besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar